Persaingan Go Food dan Grabfood di bisnis pesan-antar makanan
Go Food kelihatannya akan ditantang dengan serius oleh Grabfood di bisnis jasa pesan-antar makanan berbasis aplikasi daring. Persaingan Go Food dan Grabfood kini memperebutkan pangsa pasar yang besar sekali. Market size ini bertambah besar dikarenakan perilaku konsumen juga telah bergeser sejalan dengan bisnis ini.
Pengiriman makanan secara online ini juga turut menggairahkan sektor UKM untuk semakin berkembang. Mudahnya bekerjasama, sistem promosi yang lebih luas, membuat pedagang makanan bermodal terbatas turut antusias ikut dalam platform ini.
Go Food diluncurkan pada April 2015, didukung ketika itu oleh ratusan ribu armada Gojek yang telah bermitra, bekerjasama dengan 15.000 tempat makanan se-Jabodetabek mulai dari pedagang kaki lima sampai restoran mewah. Grabfood masuk ke bisnis ini mulai Mei 2016. Grabfood berencana untuk beroperasi sampai dengan 125 kota di Nusantara.
Menurut riset dari Statista, diperkirakan pendapatan di bisnis ini bisa mencapai USD 1.833. Dengan pengguna aplikasi pengiriman makanan secara online baru 4,1 juta pengguna di tahun 2016 dan meningkat menjadi 8 juta di tahun 2018, diperkirakan akan ada 10 juta pengguna aplikasi pesan-antar makanan online ditahun depan.
Sebuah Survei dari Lembaga Demografi Fakultas Ekononomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) melaporkan bahwa 82% UMKM yang go online mengalami peningkatan volume transaksi. Yang menarik bahwa ada 30% pelaku usaha dibidang ini mengaku mengalami penurunan biaya operasional.
Di sisi konsumen, jasa ini meningkatkan kualitas hidup, karena bisa meminimalkan waktu perjalanan dan waktu tunggu yang diperlukan bila melakukan pembelian secara manual. Apalagi pilihan akan jenis dan harga makanan menjadi semakin luas dengan menggunakan aplikasi.
Tahun ini Gojek telah mampu melayani 127 kota di Indonesia, dan akan segera menyusul 50-70 kota berikutnya. Gojek juga mengkalim bahwa Gofood merupakan layanan pesan-antar makanan terbesar setelah China. Saat ini sudah lebih dari 250.000 merchant bergabung.
Persaingan Go Food dan Grabfood tambah menarik saja, Juni tahun ini, Grab mendapat suntikan dana yang fantastis senilai USD 1 milyar dari Toyota Motor Corporation. Grab mengklaim bahwa layanan mereka yang paling banyak digunakan di Asia Tenggara. Armada Grab saat ini hadir di Malaysia, Singapura, Vietnam, Thailand, Pilipina dan Indonesia.
Di Indonesia , Grab juga mengajak Bank Mandiri untuk menyemarakkan bisnis kuliner dengan suatu program pinjaman untuk mitra pedagang makanan. Bank Mandiri menyediakan pinjaman sampai dengan 200 juta per outlet.
Tampaknya jasa pesan-antar makanan ini sangat jauh dari titik jenuh, dikarenakan pola konsumsi dan pola belanja yang berubah dari masyarakat pada umumnya. Jadi persaingan Go Food dan Grabfood di bisnis pesan-antar makanan akan tetap menarik, dan diharapkan tercipta suatu kompetisi yang sehat yang menguntungkan banyak pihak.
-salam-
Sumber: Gatra Agustus 2018
Baca juga : Kutipan Film terbaik yang sangat menginspirasi