Kenali apa itu ad hominem, salah satu dari logical fallacy

Kenali apa itu ad hominem, salah satu dari logical fallacy – kalau pernah mendengar istilah ad hominem sebenarnya merupakan kependekan dari argumentum ad hominem (berasal dari kata Latin yang artinya “kepada orang”)suatu upaya beragumentasi dengan cara menunjukkan sisi negatif yang menyasar ke karakter atau individu seorang.  Contoh, suatu hari ada orasi dari salah satu kandidat presiden yang menyatakan bahwa Indonesia akan bubar 2030.  Lalu di pihak lain ada politisi pendukung presiden berkuasa geram dengan orasi sang kandidat, dan keluar pernyataan dari sang politisi bahwa sang kandidat tersebut lebih baik mengurusi saja karyawan-karyawan dari perusahaannya yang melakukan demo berhari-hari memperjuangkan gajinya yag tidak dibayar.

Kenali apa itu ad hominem, salah satu dari logical fallacy

Di atas adalah contoh ad hominem, kita lihat bahwa sang politisi bukannya beragumen kepada tema besar orasi sang kandidat bahwa Indonesia akan bubar 2030, tapi dia melakukan upaya down-grade karakter sang kandidat dengan menceritakan sisi lain yang bersifat pribadi.  Itu adalah kesesatan atau kekeliruan berfikir.  Argumen akan lebih berkualitas bila sang politisi membantahnya dengan argumen dan data lain yang menyatakan bahwa Indonesia akan baik-baik saja pada tahun 2030.  Saya tidak berbicara tentang politik disini.

Contoh lain suatu saat ada seorang dokter yang mempunyai badan gemuk menceritakan tentang pola hidup sehat dan pentingnya pengaturan pola konsumsi makanan, lalu orang yang mendengar nasihat tersebut bilang “dokternya aja gemuk kok ngajari kita cara makan yang benar.  Itu ad hominem, si pendengar tidak beragumen terhadap pola hidup sehat dan cara pengaturan makanan tetapi menyerang pribadi bahkan fisik dari pemberi informasi.

Semoga kedua contoh sederhana tersebut bisa membuka wawasan tentang cara kenali apa itu ad hominem, salah satu dari logical fallacy atau kekeliruan berfikir.  Ad hominem memang sering kita lihat di panggung politik untuk memperubutkan kekuasaan, orang sering melakukan upaya mencari-cari informasi yang sifatnya pribadi untuk menyerang karakter lawan politik, terlepas dari bahan informasi tersebut memang seperti itu adanya, tapi upaya berargumennya keliru secara logika. Jadi lawan suatu argumen hendaknya tidak dengan sentimen.

Salam

baca juga : Ini 4 langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi rasa takut gagal

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *