Human Capital Index Indonesia berada di urutan ke 65

Ukuran atas  Human Capital Index adalah menilai sejauh mana suatu organisasi menggunakan, menempatkan, dan juga mengembangkan kemampuan individu untuk berkinerja dan membuat nilai tambah pada organisasi melalui kompetensi, keahlian dan juga pengetahuannya.  Kalau di hubungkan ke tingkat negara, semakin tinggi human capital index maka negara tersebut memiliki sumber daya manusia yang berkompetensi  lebih tangguh dibandingkan negara yang mempunyai index lebih rendah.  Bagaimana Indonesia ?

Human Capital Index Indonesia berada di urutan ke 65
World Economic Forum

Human Capital Index Indonesia berada di urutan ke 65
World Economic Forum

Data World Economic Forum yang dikeluarkan pada tahun 2017, Indonesia berada di peringkat ke 65 dari total 130 negara yang di-index.  Hal ini lebih baik dari pada tahun sebelumnya di mana Indonesia berada di peringkat ke 72.  Memang utuk kawasan ASEAN pun kita masih tertinggal dari Singapura (peringkat 11) , Malaysia (peringkat 33), Veitnam bahkan berada satu tingkat di atas kita (peringkat 64)

Indonesia perlu memperbaiki terus terutama kepada sistem pendidikannya, yang harus menyesuaikan pada struktur demografis, sehingga mampu melakukan pendekatan yang lebih holistik dalam mengembangkan sumber daya.  Sehingga nantinya negara mampu mendapatkan sumber daya yang mampu belajar, juga terlatih, dan bisa beradaptasi dengan perkembangan baru sesuai  dengan perkembangan jaman.

Yang menjadi pertanyaan besar adalah, apakah sistem pendidikan di Indonesia mampu memproduksi manusia-manusia yang tetap memperthankan sikap terus belajar dan terus adaptif dalam masa bekerjanya? apakah sistem yang sekarang ini mampu mengupayakan pendidikan yang berkualitas sehingga memproduksi generasi yang tangguh yang siapa bertarung dengan sumber daya negara lain?

Salah satu inisiatif yang dikemukakan secara global adalah diadakannya pendidikan berkualitas, yang menjamin terbangunnya sikap inklusif, fleksibel dan lifelong learning, tidak hanya pendidikan yang hanya melulu berfokus kepada literasi dan numerasi.  Pendidikan tidak hanya transfer pengetahuan, tapi justru suat sistem holistik yang mampu membawa si terdidik ke capaian tingkat paling optimal yang dimilikinya.

Pendidikan sekarang tidak hanya perkara angka dan hafalan, tetapi mampu membentuk individu secara utuh baik secara emosional, sosial, fisik, mental dan kemampuan kognitif.

Dalam agenda ke-4 Sustainable Development Goals PBB, dinyatakan bahwa pendidikan yang berkualitas terdiri dari 3 pilar. Pertama adalah guru yang berkualitas, kedua adalah alat pendidikan yang memadai. Ketiga, pengembangan profesional dan vokasional yang tuntas dan dilakukan secara aman dan sportif.

Sumber : Human Capital Index; E.Rachman dan E. Jakob

Baca juga : Bias kognitif teori dan apa saja jenis serta contohnya di sekitar kita

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *