July 5, 2018
Ini 4 langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi rasa takut gagal
Ini 4 langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi rasa takut gagal – Ada yang bilang bahwa daya rusak dari “rasa takut gagal” itu lebih hebat dari kegagalan itu sendiri. Rasa takut itu bisa membuat seorang kehilangan daya untuk meletupkan potensi yang sebenarnya dia punya.
Rasa takut bisa menghentikan langkah, mengaburkan jalur mana yang benar untuk mencapai sukses. Ketakutan harusnya bukanlah hambatan. Ini bahkan dapat digunakan untuk memperjelas jalan.
Berikut ini 4 langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi rasa takut gagal yang bisa membantu anda meraih tujuan:
- Identifikasi tujuan. Ketakutan bisa mengaburkan apa yang menjadi tujuan sebenarnya. Pada masa rasa ketakutan itu begitu menguasai, fokus (sekali lagi, fokus) kepada apa yang menjadi tujuan kita, itu bisa menstabilkan keadaan tubuh kita. Pada saat kembali menemukan fokus atas tujuan itu, saat itulah kita bisa berjalan lagi, jadi bisa saja suatu saat yang sangat sulit, kita berhenti sejenak, tapi tidak mundur ke belakang. Jangan pernah juga berikan kesempatan menguasai dan mengaburkan tujuan utama kita.
- Kenali rintangan. Seekor kuda saja tidak akan lompat kalau dia tidak melihat sebuah halang rintang, setinggi apa itu. Kenali dulu rintangan tersebut, mengerti apa sih yang menghalagi, baru putuskan untuk menyingkirkan, melewati atau melompati rintangan tersebut. Buat daftar pertanyaan-pertanyaan, apakah kita takut akan kritik, apakah kita takut atas pandangan orang lain, apakah takut akan persaingan, kenali apa yang ditakutkan.
- Akui ketidaknyamanan, untuk diri sendiri tentunya. Setelah mengakui ketidaknyamanan akibat rasa takut tersebut, sebenarnya ada energi disitu, gunakan energi tersebut justru untuk menaklukkan rasa takut. Oprah pernah bilang bahwa apapun yang kamu takutkan sebenarnya tidak punya daya, justru ketakutan itu yang punya daya.
- Berusaha untuk merasa nyaman dengan ketidaknyamanan. Buat ketidaknyamanan menjadi bentuk dari kenyamanan baru. Bisa dimulai dalam skala yang kecil dulu, kalau kita takut bicara di depan ratusan orang, mulailah untuk berbicara banyak di lingkungan pertemanan, masuki dan akrabi ketidaknyaman tersebut sampai menjadi kenyamanan baru. Pada waktu kita masuki area tidak nyaman itu, akan kita dengar “tidak” kumpulkan “tidak” itu, semakin banyak kita kumpulkan “tidak” semakin dekat kita dengan kata “ya”. Itu kata Mark Cuban, seorang pebisnis dan investor
Salam
Baca juga : Kenali apa itu ad hominem, salah satu dari logical fallacy