Basking in Reflected Glory, apaan tuh?

Basking in Reflected Glory atau BIRGing adalah sikap mental mengasosiasikan/mengait-ngaitkan dirinya dengan orang lain yang telah berhasil atau orang terkenal, atau selibriti dengan harapan keberhasilan atau keterkenalan orang lain tersebut berefek kepadanya.

Basking in Reflected Glory, apaan tuh?

Contoh yang paling sederhana adalah ketika  fans sepakbola memilih kata “kita menang” untu kemenangan tim idolanya itu adalah salah satu contoh BIRGing (saya belum menemukan padanan kata yang pas untuk sikap BIRGing ini).

Atau ketika teman sekolah kita katakanlah terpilih menjadi menteri, sering kali teman-tamannya satu sekolah akan melakukan BIRGing, dengan menyiarkan kepada kenalan bahwa menteri tadi adalah teman sekolahnya.  BIRGing bisa juga berupa perbuatan (selain perkataan), misalnya memakai kaos/jersey tim yang baru memenangkan satu kejuaraan.

Suatu hari di Belgia setelah pemilu usai, pendukung partai pemenang setelah hasil pemilu diumumkan terus saja memakai atribut partai pemenang pemilu daripada pihak yang kalah, mereka menempelkan stiker-stiker partai di mobil-mobil mereka dalam jangka waktu yang cukup lama.

BIRGing sering dilakukan untuk meningkatkan citra publik dan harga diri seseorang.  Kapan seseorang melakukan BIRGing juga bervariasi, seorang yang sesang dalam posisi terpojok, melakukan BIRGing lebih banyak dari pada keadaan normal.

Sejarah dan latar belakang Basking in Reflected Glory.

Basking in Reflected Glory pertama kali di lakukan penelitian ilmiahnya pada pertengahan 1970an oleh sebuah tim penelitian yang dipimpin oleh Dr.  Robert Cialdini. Disebutkan dalam penelitian tersebut, sekelompok fans sepakbola semakin sering menggunakan kata “kita/kami” untuk menceritakan jalannya pertandingan, penggunaan kata “kita/kami” tersebut tidak sesering pada saat  tim yang didukungnya kalah.  Mereka juga cenderung memakai atribut tim yang barusaja  menang tersebut seperti baju, topi, dan T-shirt.

Pada saat tim kesayangannya kalah, mereka cenderung untuk menjaga jarak.  Kecenderungan seperti ini disebut dengan Cutting Off Reflected Failure (CORF) kebalikan dari Basking in Reflected Glory.  Lalu pada saat  tim kesayangannya kalah, dan mereka diminta untuk menceritakan jalannya pertandingantim, ada kecenderungan untuk mengganti kata menjadi “mereka” untuk menyebut tim.

-salam-

sumber : “Basking in Reflected Glory ” psychology.iresearch

Baca juga :  Ketersediaan Heuristik dan Blind Spot Bias

 

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *