Schadenfreude yang terjadi di peristiwa pengumuman cawapres Jokowi

Profesor Mahfud MD kemarin diberitakan sangat kuat posisinya untuk diumumkan sebagai  calon Wakil Presiden mendampingi Presiden Joko Widodo.  Ada informasi bahwa Mahfud MD telah diminta untuk bersiap-siap lengkap dengan setelan kemeja putih, dan diapun segera merapat di sekitar area pengumuman di bilangan Menteng, Jakarta.   Tanpa diduga Presiden mengumumkan KH Ma’ruf Amin sebagai pendampingnya di kontestasi pemilu yang akan datang.  Tidak terbayang betapa kecewanya Prof Mahfud ketika itu, banyak yang memberikan simpati atas peristiwa tersebut.  Tapi Prof Mahfud yang sangat aktif di twitter dikenal memiliki sejumlah haters (seperti halnya semua selebtwit lainnya) dan dia pernah mengatakan melakukan block terhadap akun-akun haters tersebut.   Kalau kita memalingkan muka apa yang terjadi pada lini masa haters-nya Prof Mahfud, terlihat ungkapan rasa senang dan suka cita atas kejadian tidak enak yang menimpa Prof Mahfud MD ini.  Sikap terakhir inilah yang disebut dengan Schadenfreude.

Schadenfreude

Schadenfreude adalah rasa senang (bahkan bisa tertawa), puas dan menikmati keadaan kesulitan, kekurang-beruntungan yang dialami oleh orang lain.  Schadenfreude berasal dari bahasa Jerman, yang sudah di adopsi bahkan ke dalam Bahasa Inggris.  Terdiri dari dua kata Schaden (harm, kemalangan/kerugian) dan Freude (Joy, senang/suka cita).

Pengucapan yang benar adalah sebagai berikut

Bila kita melihat boss kita menumpahkan kopi ke bajunya, kita mungkin merasa kasihan dan iba, tapi sebagian dari diri kita mungkin saja akan menyunggingkan senyum, menahan tawa.   Buat sebagian orang ketidakberuntungan orang lain membawa semacam kepuasan tersendiri ketika menyaksikannya.

Kenapa hal ini bisa terjadi? karena otak manusia lebih memilih dan mencari sensasi kepuasan dan menghindari sensasi akan rasa takut.  Schadenfreude adalah sifat alami yang dimiliki manusia.  Ungkapan betapa senangnya seseorang “untung saja saya tidak berada di posisi sepertimu”  Bahkan sudah menjadi suatu kebiasaan yang umum ungkapan seperti , “memang tidak enak ya berada di posisi seperti kamu”

Schadenfreude menjadi suatu sikap yang universal , pada keadaan seorang dalam posisi yang kurang beruntung terkadang kita yang tidak bisa membantu, malahan begitu senang dan antusias membahas suatu kesalahan, ketidakberuntungan, blunder memalukan yang dilakukan oleh orang yang dikenal secara luas, bisa selebriti, politikus ataupun pejabat.

Menyadari bahwa schadenfreude adalah sesungguhnya sifat alami yang dimiliki oleh manusia, sebaiknya kita melatih untuk merespons suatu kejadian dengan menyertakan nalar dan fikiran, tentang bagaimana perasaan orang lain dan diri sendiri.  Schadenfreude dan empati itu sebenarnya seperti dua sisi yang berbeda dalam satu koin.  Schadenfreude sesungguhnya dipengaruhi oleh interaksi lingkungan. Sekarang tinggal bagaimana kita mengelola perasaan kita, sedih-senang, berani-takut, damai ataupun marah seraya menggunakan perasaan tersebut untuk “kita” yang lebih baik.

Sumber : The Science of Schadenfreude;  Joseph A. Shrand M.D.

Baca juga :  Bias kognitif teori dan apa saja jenis serta contohnya di sekitar kita

 

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *